ASTAGHFIRULLAH...ASTAGHFIRULLAH...WA ATUUBU ILAIK YA ALLAH....!!! AMPUNI HAMBA YA ALLAH..!!! TOLONG SEBARKAN
Satu hari saya bersenggolan dengan seseorang yg tidak saya kenal. “Oh, maafkan saya, ” reaksi spontan saya. Ia juga berkata : “Maafkan saya juga. ” Orang itu serta saya berlaku begitu sopan. Kami juga berpisah dan menyampaikan salam.
Namun cerita jadi lain, demikian sampai di rumah. Pada hari itu juga, saat saya tengah menelphone satu di antara kolega terbaik saya, dengan bahasa begitu lembut dan santun untuk meraih simpati kolega saya itu, tiba2 anak lelaki saya berdiri diam-diam di belakang saya. Saat saya berbalik,
nyaris saja membuatnya jatuh. " Minggir!!! Main sana, ganggu saja!!! " teriak saya dengan marah. Ia juga pergi dengan hati hancur serta merajuk.
Saat saya berbaring di tempat tidur malam itu, dengan halus, Tuhan berbisik, " Akan kusuruh malaikat menyabut nyawamu serta mengambil hidupmu saat ini, namun lebih dahulu, saya akan izinkan kau saksikan lorong waktu sesudah kematianmu. Ketika anda mempunyai masalah dengan orang yg tidak kau kenal, norma kesopanan anda gunakan. Tetapi dengan anak yang engkau kasihi, engkau perlakukan dengan sewenang-wenang, akan kuberi saksikan setelah kematianmu hari ini, bagaimana keadaan atasanmu, kolegamu, sahabat dunia mayamu, serta keadaan keluargamu "
Lalu saya juga saksikan, hari itu saat jenazahku masih tetap diletakkan di ruang keluarga, hanya satu orang sahabat dunia mayaku yg datang, selebihnya hanya mendoakan lewat group, bahkan jg ada yg tdk komentar apapun atas kepergianku, serta ada yg hanya menulis 3 huruf singkat, 'RIP'.
Lalu sebagian rekanku sekantor, hampir semua datang, kurun waktu relatif cepat saksikan jenazahku, lalu mereka asik beberapa foto serta mengobrol, bahkan juga ada juga yg asik membahas aibku sambil tersenyum-senyum. Bos yg saya hormati, hanya datang sebentar, saksikan jenazahku dalam hitungan menit selekasnya pulang.
Serta kolegaku, tak ada satupun dari mereka yang saya saksikan.
Lalu kulihat anak-anakku menangis dipangkuan istriku, yang kecil berusaha menggapai2 jenazahku memohon saya bangun, namun istriku menghalaunya. istriku pingsan berulang-kali, saya tak pernah saksikan dia sekacau itu.
Lalu saya teringat demikian sering saya acuhkan panggilannya yg mengajakku mengobrol, saya selalu ribet dengan hpku, dengan kolega2 serta rekan2 dunia mayaku, lalu saya saksikan anak2ku.. Sering kuhardik serta kubentak mereka saat saya tengah asik dengan ponselku, saat mereka ribut memohon ku rekani. Oh Ya Allah.. Maafkan saya.
lalu saya saksikan tujuh hari sejak mulai kematianku, bebrapa rekanan sudah melupakanku, sampai detik ini saya tak mendengar saya peroleh doa mereka untukku, perusahaan telah menggantiku dengan karyawan lain, bebrapa rekanan dunia maya masih tetap ribet dengan lelucon2 digrup, tak ada yg mbahasku ataupun bersedih pada ketiadaanku di grup mereka.
Namun, saya saksikan istriku masih tetap pucat serta menangis, airmatanya selalu menetes saat anak2ku kemukakan pertanyaan dimana papah mereka? Saya saksikan dia sekian lunglai dan pucat, kemana gairahmu istriku?
Oh Ya Allah
Maafkan saya..
Hari ke 40 sejak mulai saya tak ada.
Rekanan FB ku lenyap lewat cara mencolok, semua memutuskan pertemanan denganku, seolah tidak ingin lagi saksikan kenanganku semasa hidup, bosku, rekan2 kerja, tdk ada satupun yang mengunjungiku kekuburan ataupun hanya kirim doa.
Lalu kulihat keluargaku, istriku sudah bisa tersenyum, tetapi tatapannya masih tetap kosong, anak2 masih tetap ribut ajukan pertanyaan kapan papahnya pulang, yang paling kecil yang paling kusayang, masih tetap selalu menungguku dijendela, menantikan saya datang.
Lalu 15 th. berlalu.
Kulihat istriku menyiapkan makanan untuk anak2ku, sudah mulai keliatan guratan tua serta lelah diwajahnya, dia tak pernah lupa mengingatkan anak2 bila ini hari jumat, jangan sampai lupa kekuburan papah, jangan sampai lupa berdoa masing-masing sholat, lalu saya membaca tulisan disecarik kertas miliki putriku malam itu, dia menulis.. " Bila saja saya miliki papah, pasti bakal tak ada laki2 yang berani tak sopan denganku, tidak akan saya saksikan mamah sakit2an mencari nafkah seorang diri buat kami, oh Ya Allah.. Kenapa Kau ambil papahku, saya butuh papahku Ya Allah.. " kertas itu basah, pasti karena airmatanya..
Ya Allah maafkanlah saya..
Sampai bertahun2 anak2 serta istriku juga masih tetap senantiasa mendoakanku setelah sholat, agar saya selalu berbahagia diakherat sana.
Lalu waktu itu juga,, saya terbangun.. Dan terjatuh dari dipan.. Oh Ya Allah Alhamdulillah.. Kenyataannya saya cuma miliki mimpi..
Pelan-pelan saya pergi ke kamar anakku serta berlutut di dekat tempat tidurnya, masih tetap saya saksikan airmata disudut matanya, kasihan sekali, begitu kencang saya menghardik mereka..
“Anakku, papah demikian menyesal karena telah berlaku kasar padamu. “Si kecilku juga terbangun serta berkata, “Oh papah, tak apa-apa. Saya tetaplah mencintaimu. ”
“Anakku, saya mencintaimu juga. Saya benar-benar mencintaimu, maafkan saya anakku” Serta kupeluk anakku. Kuciumi pipi serta keningnya.
Lalu kulihat istriku tertidur, istriku yang sapaannya sering kuacuhkan, ajakannya bicara seringkali saya punya niat berpura2 tak mendengarnya, bahkan pesan2 darinya sering saya anggap tidak bermakna, maafkan saya istriku, maafkan saya.
Air mataku tidak bisaku bendung lagi.
Apakah kita tahu bila apabila kita mati besok pagi, perusahaan di mana kita bekerja akan dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Rekan2 akan melupakan kita sebagai cerita yang sudah usai, beberapa masih tetap menceritakan aib2 yg tak punya niat kita lakukan. Rekan2 dunia maya juga tidak pernah membahas lagi seolah, saya tidak pernah isi hari2 mereka sebagai badut di grup.
Lalu saya rebahkan diri terkecuali istriku, ponselku masih tetap senantiasa bergetar, berpuluh puluh pemberitahuan masuk menyapaku, menggelitik untuk aku buka, tetapi tidak.. tidak..
Saya matikan ponselku dan saya pejamkan mata, maaf.. Tidaklah kalian yang akan membawaku ke surga, tidaklah kalian yang akan menolongku dari api neraka, tetapi ini dia.. Keluargaku..
keluarga yang apabila kita tinggalkan akan rasakan kehilangan sekali.
Sumber: http://www.bagikan-ya.com/
ASTAGHFIRULLAH...ASTAGHFIRULLAH...WA ATUUBU ILAIK YA ALLAH....!!! AMPUNI HAMBA YA ALLAH..!!! TOLONG SEBARKAN
Reviewed by ratno
on
05.40
Rating: